Shadow Zone adalah daerah di
bawah permukaan bumi dimana gelombang P dan gelombang S sulit untuk dideteksi,
seperti di wilayah intibumi pada jarak tertentu dari pusat gempa, atau titik di
bumi langsung di ataspermukaan gempa bumi.. Selain hal tersebut belakangan ini
kapal selam juga sudah dilengkapi bahan material yang mampu mengakibatkan
minimnya pemantulan gelombang suara dan juga teknologi jamming, yang dapat mengacaukan dan merusak sistem SONAR yang ada.
Gambar. Shadow zone
Atenuasi terjadi sebelum pantulan (refleksi) dari
gelombang suara. Penting untuk memahami atenuasi sebab harus dapat dimanfaatkan
untuk alat atau instrumentasi diagnostik.
Medium seperti jaringan (tissue) akan menurunkan amplitudo dan intensitas
ketika suara menembusnya. Reduksi amplitudo dan intensitas gelombang dalam
perjalanannya melewati medium disebut atenuasi. Peristiwa yang terjadi pada
atenuasi ini terdiri dari absorpsi, refleksi dan scattering. Adapun satuan dari
atenuasi adalah decibels (dB). Sedangkan koefisiensi atenuasi adalah atenuasi
yang terjadi per satuan panjang gelombang yang satuannya decibels per
centimeter ( dB/cm )
Attenuation (dB) = attenuation coefficient (dB/cm) x path length
Bila koefisiensi atenuasi meningkat maka frekuensi akan meningkat pula. Setiap
jaringan mempunyai koefisiensi atenuasi yang berbeda. Koefisiensi ini
menyatakan besarnya atenuasi per satuan panjang, yaitu semakin tinggi frekuensi
yang digunakan maka semakin tinggi koefisiensi atenuasinya.
Secara sederhana, jaringan lunak hampir sama atau di atas rata-rata 1 dB
atenuasi per centimeter untuk tiap frekuensi. Oleh karena itu rerata
koefisiensi atenuasi dalam decibels per centimeter untuk jaringan lunak adalah
sebanding dengan frekuensi dalam MHz. Untuk menghitung atenuasi dalam decibels
hanya perlu mengalikan frekuensi dalam megahertz (hasilnya mendekati/sebanding
dengan koefisiensi atenuasi dalam dB/cm)
Gelombang suara akustik dipancarkan melalui
sebuah alat yang menghasilkan energi akustik (suara) pada kolom perairan.
Energi dari pulsa suara yang dipancarkan melalui medium air akan mencapai
kecepatan 1500 m/s. Ketika energi tersebut mengenai suatu objek, seperti
ikan ataupun dasar perairan, beberapa energi akan memantul kembali ke
transduser (alat pemancar dan penerima gelombang suara). Nilai hamburan
balik yang diterima oleh alat dan kemudian akan dikirimkan ke perangkat output(seperti
grafik perekam video atau layar) dan digital echo processor.
Dengan menentukan selang waktu antara pulsa yang dipancarkan dan yang diterima,
transducer dapat memperkirakan jarak dan orientasi dari suatu objek yang
dideteksi. (Jarak = kecepatan suara x waktu /2).
Akustik
pasif
Akustik
pasif merupakan suatu aksi mendengarkan gelombang suara yang datang dari
berbagai objek pada kolom perairan, biasanya suara yang diterima pada frekuensi
tertentu ataupun frekuensi yang spesifik untuk berbagai analisis. Pasif akustik dapat digunakan untuk mendengarkan
ledakan bawah air (seismic), gempa bumi, letusan gunung berapi, suara yang
dihasilkan oleh ikan dan hewan lainnya, aktivitas kapal-kapal ataupun sebagai
peralatan untuk mendeteksi kondisi di bawah air (hidroakustik untuk mendeteksi
ikan).
Akustik
aktif
Akustik
aktif memiliki arti yaitu dapat mengukur j arak dari objek yang dideteksi dan
ukuran relatifnya dengan menghasilkan pulsa suara dan mengukur waktu tempuh
dari pulsa tersebut sejak dipancarkan sampai diterima kembali oleh alat serta
dihitung berapa amplitudo yang kembali.
Akustik aktif memakai prinsip dasar SONAR untuk pengukuran bawah air.
termasuk penemuan multibeam, multi-frekuensi, dan “high frequency imaging
system Akustik aktif seperti split-beam system dapat mendeteksi organisme yang
berukuran kecil (contoh:krill), dengan tanpa batasan ukuran.
·
Absorbsi dapat diartikan sebagai transmisi
yang hilang sejak berada di echosouder dari transducer. Absorbsi bergantung
pada banyak hal, antara lain: suhu, salinitas, pH, kedalaman dan frekuensi.
Proses absorbsi yaitu menjauh dari tranducer.
·
Target Srength kekuatan pemantulan yang
dikembalikan oleh target dan relatif terhadap intensitas suara yang mengenai
target. Target stregth didefinisikan sebagai sepuluh kali nilai logaritma dari
intensitas yang mengenai ikan.
·
Backscattering strength adalah rasio antara
intensitas yang direfleksikan oleh suatu kelompok single target yang dikukur
dari target.
·
Scattering Target (SV) adalah rasio antara
intensitas suara yang direfleksikan oleh suatu group single target yang berada
pada suatu volume air tertentu.
·
Lapisan sofar adalah gelombang suara dapat
merambat dalam jarak yang cukup besar, sofar layer merupakan daerah dengan akumulasi
temperatur dan kedalaman.
Akustik
kelautan berkaitan denga alat seperti berikut :
1.
Echosounder
Echo-sounder
atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan
alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik
yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang dipancarkan
kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek, pantulan sinyal diterima
kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman
laut, kotur dan tekstur dasatr laut dan posisi dari gerombolan ikan. (Dwinata
dan Prihatini, 1999).
Echo-sounder menggunakan suara yang tidak
dapat didengar oleh ikan sehingga ikan tidak terkejut dan lari pada saat
echo-sounder dioperasikan. Suara yang digunakan mempunyai frekuensi lebih besar
dari 14KHz yang biasanya disebut gelombang ultrasonik
2.
Fish Finder
Fish
Finder bekerja berdasarkan pemantulkan gelombang suara yang dipancarkan dari
permukaan perairan sampai dasar lautan. Ketika bunyi yang dipancarkan kedasar
lautan tersebut membentur suatu benda dan kembali ke penerima sonar, maka
jaraknya yang ditempuh oleh bunyi tersebut dapat diukur, maka dapat diketahui
letak benda tersebut dibawah permukaan laut.
sumber :
Shadow Zone adalah daerah di
bawah permukaan bumi dimana gelombang P dan gelombang S sulit untuk dideteksi,
seperti di wilayah intibumi pada jarak tertentu dari pusat gempa, atau titik di
bumi langsung di ataspermukaan gempa bumi.. Selain hal tersebut belakangan ini
kapal selam juga sudah dilengkapi bahan material yang mampu mengakibatkan
minimnya pemantulan gelombang suara dan juga teknologi jamming, yang dapat mengacaukan dan merusak sistem SONAR yang ada.
Gambar. Shadow zone
Atenuasi terjadi sebelum pantulan (refleksi) dari
gelombang suara. Penting untuk memahami atenuasi sebab harus dapat dimanfaatkan
untuk alat atau instrumentasi diagnostik.
Medium seperti jaringan (tissue) akan menurunkan amplitudo dan intensitas
ketika suara menembusnya. Reduksi amplitudo dan intensitas gelombang dalam
perjalanannya melewati medium disebut atenuasi. Peristiwa yang terjadi pada
atenuasi ini terdiri dari absorpsi, refleksi dan scattering. Adapun satuan dari
atenuasi adalah decibels (dB). Sedangkan koefisiensi atenuasi adalah atenuasi
yang terjadi per satuan panjang gelombang yang satuannya decibels per
centimeter ( dB/cm )
Attenuation (dB) = attenuation coefficient (dB/cm) x path length
Bila koefisiensi atenuasi meningkat maka frekuensi akan meningkat pula. Setiap jaringan mempunyai koefisiensi atenuasi yang berbeda. Koefisiensi ini menyatakan besarnya atenuasi per satuan panjang, yaitu semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin tinggi koefisiensi atenuasinya.
Secara sederhana, jaringan lunak hampir sama atau di atas rata-rata 1 dB atenuasi per centimeter untuk tiap frekuensi. Oleh karena itu rerata koefisiensi atenuasi dalam decibels per centimeter untuk jaringan lunak adalah sebanding dengan frekuensi dalam MHz. Untuk menghitung atenuasi dalam decibels hanya perlu mengalikan frekuensi dalam megahertz (hasilnya mendekati/sebanding dengan koefisiensi atenuasi dalam dB/cm)
Gelombang suara akustik dipancarkan melalui
sebuah alat yang menghasilkan energi akustik (suara) pada kolom perairan.
Energi dari pulsa suara yang dipancarkan melalui medium air akan mencapai
kecepatan 1500 m/s. Ketika energi tersebut mengenai suatu objek, seperti
ikan ataupun dasar perairan, beberapa energi akan memantul kembali ke
transduser (alat pemancar dan penerima gelombang suara). Nilai hamburan
balik yang diterima oleh alat dan kemudian akan dikirimkan ke perangkat output(seperti
grafik perekam video atau layar) dan digital echo processor.
Dengan menentukan selang waktu antara pulsa yang dipancarkan dan yang diterima,
transducer dapat memperkirakan jarak dan orientasi dari suatu objek yang
dideteksi. (Jarak = kecepatan suara x waktu /2).
Akustik
pasif
Akustik
pasif merupakan suatu aksi mendengarkan gelombang suara yang datang dari
berbagai objek pada kolom perairan, biasanya suara yang diterima pada frekuensi
tertentu ataupun frekuensi yang spesifik untuk berbagai analisis. Pasif akustik dapat digunakan untuk mendengarkan
ledakan bawah air (seismic), gempa bumi, letusan gunung berapi, suara yang
dihasilkan oleh ikan dan hewan lainnya, aktivitas kapal-kapal ataupun sebagai
peralatan untuk mendeteksi kondisi di bawah air (hidroakustik untuk mendeteksi
ikan).
Akustik
aktif
Akustik
aktif memiliki arti yaitu dapat mengukur j arak dari objek yang dideteksi dan
ukuran relatifnya dengan menghasilkan pulsa suara dan mengukur waktu tempuh
dari pulsa tersebut sejak dipancarkan sampai diterima kembali oleh alat serta
dihitung berapa amplitudo yang kembali.
Akustik aktif memakai prinsip dasar SONAR untuk pengukuran bawah air.
termasuk penemuan multibeam, multi-frekuensi, dan “high frequency imaging
system Akustik aktif seperti split-beam system dapat mendeteksi organisme yang
berukuran kecil (contoh:krill), dengan tanpa batasan ukuran.
·
Absorbsi dapat diartikan sebagai transmisi
yang hilang sejak berada di echosouder dari transducer. Absorbsi bergantung
pada banyak hal, antara lain: suhu, salinitas, pH, kedalaman dan frekuensi.
Proses absorbsi yaitu menjauh dari tranducer.
·
Target Srength kekuatan pemantulan yang
dikembalikan oleh target dan relatif terhadap intensitas suara yang mengenai
target. Target stregth didefinisikan sebagai sepuluh kali nilai logaritma dari
intensitas yang mengenai ikan.
·
Backscattering strength adalah rasio antara
intensitas yang direfleksikan oleh suatu kelompok single target yang dikukur
dari target.
·
Scattering Target (SV) adalah rasio antara
intensitas suara yang direfleksikan oleh suatu group single target yang berada
pada suatu volume air tertentu.
·
Lapisan sofar adalah gelombang suara dapat
merambat dalam jarak yang cukup besar, sofar layer merupakan daerah dengan akumulasi
temperatur dan kedalaman.
Akustik
kelautan berkaitan denga alat seperti berikut :
1.
Echosounder
Echo-sounder
atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan
alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik
yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang dipancarkan
kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek, pantulan sinyal diterima
kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman
laut, kotur dan tekstur dasatr laut dan posisi dari gerombolan ikan. (Dwinata
dan Prihatini, 1999).
Echo-sounder menggunakan suara yang tidak
dapat didengar oleh ikan sehingga ikan tidak terkejut dan lari pada saat
echo-sounder dioperasikan. Suara yang digunakan mempunyai frekuensi lebih besar
dari 14KHz yang biasanya disebut gelombang ultrasonik
2.
Fish Finder
Fish
Finder bekerja berdasarkan pemantulkan gelombang suara yang dipancarkan dari
permukaan perairan sampai dasar lautan. Ketika bunyi yang dipancarkan kedasar
lautan tersebut membentur suatu benda dan kembali ke penerima sonar, maka
jaraknya yang ditempuh oleh bunyi tersebut dapat diukur, maka dapat diketahui
letak benda tersebut dibawah permukaan laut.
sumber :